Referensi : Rio Ismail
Latest Entries »
Sebesar keterkejutan warga Arab, sebesar itu pula muncul sejumlah pertanyaan. Di antaranya;
- Kenapa rezim Arab resmi memusuhi Hamas?
- Kenapa rezim itu bersembunyi di balik negara penjajah dan memprovokasi atas gerakan Hamas?
- View full article »
Al-Arian datang ke Amerika Serikat untuk meraih predikat sarjana di usia tujuh belas. Asli dari Palestina, ia dibesarkan di Mesir dan di antara ratusan ribu orang Palestina yang terusir dan kemudian tanpa negara. Dia menyelesaikan PhD di bidang Computer Engineering.
Dia selalu menyadari identitas Palestinanya dan ia menganggap bahwa itu adalah sebuah warisan yang harus ia jaga. Pada akhir tahun delapan puluhan dan awal sembilan puluhan, Sami mengatur aksi unjuk rasa, konferensi, menerbitkan newsletter dan majalah tentang konflik Palestina. Segala sesuatu yang ia lakukan selalu terbuka.
Namun, meskipun tidak ada bukti, dia dipenjarakan setelah peristiwa 9 / 11 sebagai salah satu kambing hitam Amerika yang ingin menunjukkan kepada rakyatnya bahwa mereka tengah berjuang memerangi “terorisme.”
World Bulletin berbicara banyak dengan Laila Al-Arian, putri Sami, yang juga baru saja merilis buku “Collateral Damage.” Berikut petikannya.
Laila, ceritakan bagaimana semuanya terjadi ……
View full article »
Seperti biasa saya sehabis pulang kantor tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung shalat.
Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya.
Selang beberapa lama seorang yang tak tampak mukanya berjubah putih dengan tongkat ditangannya tiba2 sudah berdiri di depanku.
Saya sangat kaget dengan kedatangannya yang tiba2 itu. Sebelum sempat bertanya…. .siapa dia…tiba2 saya m eras a dada saya sesak… sulit untuk bernafas….
namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya.
Yang saya rasak View full article »
Saat ini jaman serba susah. Harga BBM naik, turun
UMK jauh di bawah KHL,
Bulan ini dan seterusnya para pekerja tidak bisa lagi memberikan BELANJA
uang untuk istrinya seperti biasanya , (gak cukup , hanya bisa untuk 3 minggu saja) Ia hanya bisa mengirim surat .
Isinya demikian:
Istriku Tercinta,
Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa
mengirimkan uang untuk kebutuhan keluarga di rumah.
Kanda hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman.
Paling cinta,
Kanda Panjul
Keesokan harinya kemudian Panjul mendapat surat balasan
dari istri tercintanya:
Kanda Panjul tersayang,
Terima kasih atas pemberian 1000 ciumanmu.
Untuk bulan ini Dinda akan menyampaikan laporan
pengeluaran keluarga :
Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali
membeli 5 liter minyak tanah.
Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per
tanggal 10 setiap bulannya.
Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan
3 x ciuman setiap harinya.
Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau
dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan
yang lain.. Ya terpaksa Dinda berikan saja.
Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah
dan gurunya si Udin yang sudah 3 bulan nunggak
uang sekolah..
Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin
200 ciuman dengan uang tunai, karena yang punya
pegadaian sudah bersedia menukarkan
200 ciuman + bayaran lainnya dengan uang 650ribu,
lumayan buat ongkos sebulan.
Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.
Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang
yang paling kaya di kampung, karena sekarang Dinda
memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda
di kampung kita dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan.
Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman,
apakah kanda punya ide? Atau saya tabung saja ya?
Paling sayang,
dari Dinda seorang.
…….. Gedubrak!! Panjul pun Pingsan
satu saran untuk yang memiliki istri bahwa seorang istri yang telah di nikahi maka suami memiliki tanggung jawab untuk menafkahkan batin dan moril nya.
semoga cerita ini bermanfaat
Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU.
Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang
malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
‘Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau
akan hidup.
Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi,
itu artinya kau akan meninggal dunia!
‘Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang…
kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Malaikat kembali mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya,
‘Apakah besok pagi aku sudah pulih?
Pastilah banyak yang berdoa buat aku,
jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang…
jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit’.
‘Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu…
tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu,
sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu
dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu’ ..
Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha,
si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV
siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah
duka dari sang istri….
di sebelahnya ada 2 orang anak kecil…putra putrinya yang
berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipimereka’.
Kata Malaikat, ‘Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu
kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan
kesembuhanmu’
‘Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik!
Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan
seorang ayah. Hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.’
Dan setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat’.
Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik.
Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak
padanya..
Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang
makin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar
biasa.
Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang
berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia bertanya,’Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?’
Tapi mereka tidak Tulus.
Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini.
Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik.
Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah’.
Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam
yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan si
istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi
rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil
memangku si bungsu.
Tiba-tiba si Malaikat berkata,
‘wahai manusia, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu !!
Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu
tepat jam 24:00’.
Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
‘Benar manusia, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang
lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri. ‘
Bukankah itu Panti Asuhan?
Jawab si Malaikat, ‘Ada beberapa yang berdoa buatmu.Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi pengusaha ini.
Salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang
pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat gambar di
koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah
menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat
kesembuhanmu. ‘
Doa sangat besar kuasanya.
Tak jarang kita malas.
Tidak punya waktu.
Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain.
Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan
saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita
mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang
mengasihi dia.
Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
Karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan pelan,
‘Ya TUHAN saya mencintai-MU dan membutuhkan- MU, datang dan terangilah hati
kami sekarang…! !!’. Amien …Disaat kita berdoa bagi orang lain,kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain…
Suatu ketika seorang manusia diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan Tuhannya dan berkata, “Tuhan ijinkan saya untuk dapat melihat seperti apakah Neraka dan Surga itu”.
Kemudian Tuhan membimbing manusia itu menuju ke dua buah pintu dan kemudian membiarkannya melihat ke dalam.
Di tengah ruangan terdapat sebuah meja bundar yang sangat besar, dan di tengahnya terdapat semangkok sup yang beraroma sangat lezat yang membuat manusia tersebut mengalir air liurnya. Meja tersebut dikelilingi orang-orang yang kurus yang tampak sangat kelaparan.
Orang-orang itu masing-masing memegang sebuah sendok yang terikat pada tangan masing-masing. Sendok tersebut cukup panjang untuk mencapai mangkok di tengah meja dan mengambil sup yang lezat tadi.
Tapi karena sendoknya terlalu panjang, mereka tidak dapat mencapai mulutnya dengan sendok tadi untuk memakan sup yang terambil.
Si Manusia tadi merinding melihat penderitaan dan kesengsaraan yang dilihatnya dalam ruangan itu.
Tuhan berkata, “Kamu sudah melihat NERAKA”
Lalu mereka menuju ke pintu kedua yang ternyata berisi meja beserta sup dan orang-orang yang kondisinya persis sama dengan ruangan di pintu pertama. Perbedaannya, di dalam ruangan ini orang-orang tersebut berbadan sehat dan berisi dan mereka sangat bergembira di keliling meja tersebut.
Melihat keadaan ini si Manusia menjadi bingung dan berkata “Apa yang terjadi ? kenapa di ruangan yang kondisinya sama ini mereka terlihat lebih bergembira ?”
Tuhan kemudian menjelaskan, “Sangat sederhana, yang dibutuhkan hanyalah satu sifat baik”
“Perhatikan bahwa orang-orang ini dengan ikhlas menyuapi orang lain yang dapat dicapainya dengan sendok bergagang panjang, sedangkan di ruangan lain orang-orang yang serakah hanyalah memikirkan kebutuhan dirinya sendiri